HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN GEJALA PSIKOPATOLOGI PADA PENERBANG MILITER TNI AU DI LAKESPRA SARYANTO
Abstract
Penerbang militer bekerja pada lingkungan yang memiliki potensi sebagai stresor. Stresor didapatkan bukan hanya dari lingkungan pekerjaan melainkan dari faktor psikososial. Stresor bisa menyebabkan stres pada seseorang tergantung kognitif, kepribadian, dan mekanisme adaptasi seseorang menghadapi stresor tersebut. Tujuan Penelitian adalah untuk mengidentifikasi hubungan stres dengan gejala psikopatologi pada penerbang militer TNI AU di Lakespra Saryanto. Metode penelitian ini menggunakan desain deskripif korelatif dengan pendekatan cross sectional dan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 67 responden. Data variabel independen dan dependen yang diperoleh diolah menggunakan uji Chi Square dengan derajat kemaknaan (α)= 0,05. Hasil penghitungan distribusi frekuensi tingkat stres penerbang stres ringan 36 (53,7 %) dan stres berat 15 (22,4 %), Sedangkan penerbang yang mengalami gejala psikopatologi 28 (41,8 %) dan yang tidak mengalami gejala psikopatologi 39 (58,2%). Uji Chi Square didapatkan nilai P value (2-sided) adalah 0,296 (Nilai Asymp Sig < 0,05). Kesimpulan tidak ada hubungan antara stres penerbang dengan munculnya gejala psikopatologi pada penerbang militer TNI AU. Saran mengadakan pendidikan dan pelatihan managemen stres secara berkesinambungan bagi penerbang di Lakespra Saryanto.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).