HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU SAAT MASA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI POSYANDU CAHAYA PERMATA 2 RW 02 JATIKRAMAT, JATIASIH BEKASI

  • Nabila Arjuwani Universitas Islam As-Syafi’iyah
  • Imelda Pujiharti Universitas Islam As-Syafi’iyah
  • Siti Fatimah Universitas Islam As-Syafi’iyah
  • Ali Ilham Sofiyat Universitas Islam As-Syafi’iyah
Keywords: kejadian stunting, kadar hemoglobin, gizi

Abstract

Prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan dan ini menunjukkan bahwa masalah stunting perlu ditangani segera. Stunting kondisi dimana tinggi badan balita tidak sesuai dengan umurnya. Kadar hemoglobin ibu saat masa kehamilan menjadi salah satu faktor yang memicu terjadunya stunting akibat kurangnya nutrisi yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Hemoglobin dengan kadar 11-13 g/dL dikatakan normal untuk ibu hamil. Metode Penelitian menggunakan jenis deskriptif dengan metode observasi, pendekatan Cross Sectional dan menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan chi-square dengan a= 5%. Adapun jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 54 responden, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Hasil Penelitian menunjukkan responden yang tidak mengalami kejadian stunting  sebanyak 31 responden (57,4%) dan kadar hemoglobin baik sebanyak 30 orang (55,6%). Hasil analisis bivariat dengan uji person chi-square menunjukkan nilai P value (Asymp.Sig.(2-sided)) = 0.003 nilai ini < 0,05 atau α = 5% Simpulan  terdapat hubungan antara kadar hemoglobin ibu saat masa kehamilan dengan kejadian stunting pada balita. Saran diharapkan ibu dapat meningkatkan mutu kesehatan anak, yang diawali dengan penyediaan konsumsi yang layak bagi anak, selanjutnya ibu juga diharapkan dapat ikut berperan aktif, jika diselenggarakan penyuluhan terkait kejadian stunting pada anak

Published
2024-05-30