BENARKAH ALQURAN ITU HANYA SATU?

  • Setiyo Mahfudz Ashari Universitas Islam As-Syafi'iyah
Keywords: Keragaman Alquran, Alquran, kajian quran

Abstract

Euforia menyongsong kebangkitan Islam masih memiliki permasalahan, terlebih jika menyangkut pengetahuan tentang Alquran yang merupakan sumber pokok dalam Islam. Oleh karena itu mengenali Alquran secara benar merupakan hal mendasar yang mendesak untuk segera disikapi. Penelitian ini bersifat library research. Metode yang digunakan adalah content analysis. Metode content analysis dipergunakan untuk menggali pemahaman dan pemikiran serta pendapat para ulama Alquran yang terdapat dalam kitab-kitab mereka. Diantaranya Al Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakr Assuyuthi (wafat 911 H) dengan judul kitabnya “Al Itqon fi „Ulumil Qur‟an”, Manna‟ Khalil Al Qatthan (1925-1999 M) dengan kitabnya “Mabahits fi „Ulumil Qur‟an”, „Ali Ismail Assayyid Hindawi (wafat 1410 H) dengan kitabnya “Jaami‟ul Bayaan fi Ma‟rifati Rasmil Qur‟an”, Dr. KH. Ahmd Fathoni, MA dengan kitab-kitabnya, “Kaidah Qiraat Tujuh”, “Ilmu Rasm Usmani”, “Metode Maisura” dan “Tuntunan Praktis Qira‟at Nafi‟ Riwayat Warsy”, serta Dr. KH. Muhsin Salim, MA dengan kitabnya “Ilmu Al Qur‟an Rasam Utsmani”. Sehingga keragaman Alquran yang dimiliki umat Islam merupakan sebuah rahmat dari Allah Ta‟ala untuk menjadi panduan dalam menjalin kehidupan dimuka bumi ini sebagai hamba Allah dan sebagai khalifah fil ardh dan sebagai khazanah keilmuan yang patut kita pelajari dan dakwahkan agar seluruh kaum muslimin terbuka pandangannya dan wawasannya sehingga dapat mempererat ukhuwah sera benturan-benturan dalam menjaga ukhuwah islamiyah dapat dikurangi.

Published
2020-09-29