Identifikasi Dan Analisa Psikoterapi Terhadap Motivasi Penyembuhan Pasien Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease) Ditinjau Menggunakan Layanan Konseling Individual

  • Hernisawati Hernisawati IAIM NU Metro Lampung
  • Kushendar Kushendar IAIM NU Metro Lampung
Keywords: Please Accept as article in next issue

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana identifikasi dan analisa psikoterapi terhadap penyembuhan pasien GERD (Gastrophageal Reflux Disease) ditinjau menggunakan layanan konseling pribadi. GERD merupakan gejala yang biasa terjadi saat asam lambung naik sehingga mulut terasa asam dan pahit serta sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati, kondisi ini memicu situasi psikologis yang terdiri dari kecemasan, panik hingga depresi dengan dibuktikan pada kondisi fisik yaitu sesak napas, keringat dingin dan jika tidak ditangani menyebabkan kondisi pasien semakin parah, hal ini membuktikan bahwa motivasi penyembuhan sangat dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah pasien GERD terdiri dari warga IAIMNU Metro Lampung. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan teknik observasi. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis dekskriptif kualitatif. Identifikasi serta analisa psikologis pasien dengan GERD dapat diketahui bahwa, (a) adanya kecemasan karena resiko penyakit terhadap tubuh, (b) panik timbul ketika mengalami gangguan pencernaan, serta (c) defresi dapat terjadi karena keputusasaan akibat penyakit yang diderita

References

R. I. (2020). Hubungan Pola Makan dengan Terjadinya Gastroesophagel Reflux Disease (GERD). Journal of Nutrition College, 9(3), 169-179.

Buntara, I., Firmansyah, Y., Hendsun, H., & Su, E. (2020). Perbandingan Hasil Kuesioner GERD-Q dan Gejala GERD pada Kelompok yang menjalankan Puasa Ramadhan dan Tidak. Jurnal Muara Sains, 4(2), 413-422.

Bestari, (2011). Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Continuing Medical Jurnal Education, 38(7), 490-492.

Creswell, J. (2015). Riset pendidikan Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi riset kualitatif & kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jannati, Z., & Hamandia, M. R. (2020). Mewujudkan Sifat Zuhud Pada Mahasiswa Melalui Bimbingan Kelompok Berbasis Hadist. Bulletin of Counseling and Psychotherapy, 2(2), 49-61.

Murni, A. W. (2020). Kadar Kortisol Plasma pada Dispepsia Fungsional dengan Gangguan Psikosomatik. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 15-21.

MuthohharohM., & KarneliY. (2020). Layanan Konseling Perorangan dengan teknik kursi kosong untuk meningkatkan komunikasi interpersonal. Guidance, 17(01), 14-19. https://doi.org/10.34005/guidance.v17i01.875

Sari, R. K., Ernawati, D. S., & Soebadi, B. (2019). Recurrent aphthous stomatitis related to psychological stress, food allergy and gerd. ODONTO: Dental Journal, 6(1), 45-51.

Prayitno (2011) Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Terjemahan, A. Q. (2015). Kementrian Agama RI. Bandung: CV Darus Sunnah.

Wahidah, E. Y. (2018). Identifikasi dan Psikoterapi terhadap ADHD Perspektif Psikologi Pendidikan Islam Kontemporer. Millah: Jurnal Studi Agama, 17(2), 297-318.

Wibowo, M. E. (2005). Konseling kelompok perkembangan. Yogyakarta: Pustaka Pelaja

Published
2021-06-30
How to Cite
HernisawatiH., & KushendarK. (2021). Identifikasi Dan Analisa Psikoterapi Terhadap Motivasi Penyembuhan Pasien Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease) Ditinjau Menggunakan Layanan Konseling Individual. Guidance : Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 18(01), 31-39. https://doi.org/10.34005/guidance.v18i01.1294