DAMPAK KONSUMSI BABI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DAN TERKABULNYA DOA
Abstract
Islam sebagai agama dan juga cara hidup tidak hanya mengatur tentang aspek ibadah dan ritual semata, bahkan lebih lanjut mengatur pola pikir, tindakan bahkan sampai dengan pola makan dan apapun yang dipakai dan konsumsi oleh manusia. Hal ini tentu saja bukan untuk pembatasan atau pembebanan yang tiada artinya tapi lebih dikembalikan kepada kebaikan manusia dan bahkan kesehatan dan kesejahteraan manusia yang juga sampai kepada pembentukan karakter dan terkabulnya doa.
Dan salah satu makanan yang diharamkan itu adalah babi. Babi disebutkan dalam berbagai dalil Al-Qurán dan As-Sunnah bahkan juga disebutkan dalam berbagai teks keagamaan lainnya sebagai sesuatu yang menjijikan dan diharamkan penggunaannya. Maka dalam studi ini babi sebagai hewan yang diharamkan menjadi fokus telaah sebagai makanan yang tidak halal, Pendapat Ulama Fiqih akan Keharaman Babi, Sejarah Pengharaman Babi, berbagai alasan kenapa babi tidak layak dikonsumsi dan hikmah dari pengharaman babi. Maka penggunaan atau mengkonsumsi babi sama saja dengan melanggar perintah Allah dan menghalangi diri dari terbentuknya karakter yang baik. Karena kita mencerminkan apa yang kita makan.
This work is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).