BAHAYA KEGONCANGAN JIWA DAN BAGAIMANA MENGATASINYA
Abstract
Para ahli psikologi mengemukakan bahwa di dalam jiwa manusia terdapat potensi emosionalitas, aktivitas dan fungsi sekunder. Emosionalitas bersumber dari hati (qalb), aktivitas bersumber dari kemauan (hawa dan iradah). Keduanya merupakan “inti jiwa”. Adapun yang dimaksud fungsi sekunder adalah akal-pikiran, yang merupakan “kulit jiwa”. Ketiga potensi ini memiliki daya yang tidak sama. Karena itu, manusia tampil dengan aneka tipe yang berbeda-beda. Kegoncangan jiwa bisa timbul karena faktor intern dari individu yang bersangkutan; bisa karena tekanan dari lingkungan tempat hidup seseorang, seperti kepadatan penduduk, kondisi rumah yang tidak nyaman, lingkungan kerja yang disharmonis, lingkungan keluarga yang penuh konflik, atau tetangga yang tidak akur/rukun; bisa juga karena faktor lain yang membawa krisis kehidupan, seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang paling dicintai/diandalkan, mengalami kebangkrutan atau menurunnya penghasilan, dan sebagainya.
Orang yang tergoncang jiwanya karena stres, dapat mengalami dua kemungkinan. Pertama, dampak tekanan muncul ke luar menjadi penyakit fisik (psychosomatic). Kedua, dampak tekanan membeku di dalam jiwa dan menjadi penyakit jiwa (psychosis). Dampak yang pertama terjadi bila unsur rohani orang yang bersangkutan memiliki energi yang kuat, sehingga tekanan (stress) yang menerpa tidak menggoyahkan jiwanya, tetapi meluap keluar dalam bentuk penyakit seperti eksim, maag, sesak nafas, hipertensi dan lain-lain. Dampak yang kedua terjadi bila energi badan dan rohani kecil, sehingga tekanan (stress) dapat menimbulkan kelainan jiwa seperti hysteria, neurasthenia dan amnesia.
Menurut firman Allah dalam al-Qur’an, bagi orang yang imannya lemah, stress itu akan menimbulkan distress. Tapi orang yang imannya kuat akan mampu berdiri tegar dengan sabar (yakni berusaha semaksimal mungkin dengan kakuatan potensi dan sumber daya yang ada dalam dirinya) dan yakin akan datangnya pertolongan Allah.
This work is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).