Ayat -Ayat Akhlak Dalam Al-Quran

Membangun Keadaban Menuju Kemuliaan Peradaban

  • Hadi Yasin Universitas Islam As-Syafiiyah
Keywords: ayat akhlak, keadaban, kemuliaan, peradaban, al-quran

Abstract

Tulisan ini hendak mengungkap seputar ayat-ayat akhlak dalam Al-Quran, serta uraian perbedaanya dengan moral dan etika. Diskursus seputar ayat-ayat hukum dalam al quran, diperkirakan sudah muncul semenjak abad kedua hijriyah, setelah itu khazanah ilmu pengetahuan dan pendalaman terhadap ayat-ayat al-quran terus berkembang. Para ulama fikih telah banyak berbicara tentang tafsir ayat-ayat ahkam, untuk mengungkap isi kandungan dan hukum-hukum dalam al-quran, dan begitu seterusnya, hingga lahirnya para ulama periode kekinian seperti: Syaikh Ramadhan Al-Booty, Prof. Dr. Yusuf Al-Qaradhawy, dan Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaily, dalam karyanya Tafsir Al-Munir. Kini, pembahasan para ulama banyak yang hendak mengungkap sisi-sisi penting seputar akhlak dalam al Quran. Di dalam Al-Quran banyak ayat-ayat tersebut mengajarkan tentang akhlak. Pokok-pokok ajaran Islam sesungguhnya terdiri dari tiga hal penting yang ketiganya menjadi indikator utama keislaman seseorang, yaitu masalah akidah, Syariah dan Ihsan yaitu media komunikasi dan hiasan saat berkomunikasi dengan Allah selaku al-Khaliq (komunikasi vertikal) dan terhadap sesama makhluk baik manusia maupun makhluk-makhluk yang lain. Kemuliaan Peradaban haruslah dibangun dengan adab dan akhlak yang mulia, tidak cukup hanya dengan membangun infrastruktur. Kalau mental dan akhlak suatu bangsa bejat dan hancur, percayalah, bangsa dan negara itu berada di ambang kehancuran. Syaikh Musthafa Al-Ghilayini menulis dalam Idzatun Nasyi’in, menggubah sebuah syair;
إنما الأمم الأخلاق ما بقيت # فإن همو ذهبت أخلاثهم ذاهبوا
Maju dan mundurnya suatu bangsa, Tegak dan runtuhnya suatu negara, tergantung kepada akhlaknya, apabila akhlak suatu bangsa baik, maka baik-lah bangsa dan negara itu, tapi apabila akhlak suatu bangsa jelek dan bobrok, maka hancur-lah bangsa dan negara itu. (Musthafa Al-Ghilayini, Idzatun Nasyi’in).

Published
2019-11-08