PENDIDIKAN MENUJU INTEGRASI ILMU DAN AGAMA

  • Ahmad Faqihuddin
Keywords: Pendidikan; Integrasi Akademis; Metode

Abstract

Perkembangan industri di abad 18 yang telah menimbulkan berbagai implikasi sosial dan politik telah melahirkan kcabang ilmu yang disebut sosiologi. Penggunaan senjata nuklir sebagaimana pada abad 20 telah melahirkan ilmu baru yang disebut dengan polemologi. Jika ilmu memiliki arti yang demikian penting bagi kaum muslimin pada masa awalnya, sehingga tidak terhitung

banyaknya pemikir Islam yang larut dalam upaya mengungkap konsep ini. Konseptualisasi ilmu yang mereka lakukan  nampak dalam upaya mendefinisikan ilmu yang tiada habis-habisnya,

dengan kepercayaan bahwa ilmu tak lebih dari perwujudan “memahami tanda-tanda kekuasaan

Tuhan”, seperti juga membangun sebuah peradaban yang membutuhkan suatu pencarian pengetahuan yang komperehensif. Dengan demikian, sebuah reorientasi seharusnya bukan merupakan suatu pengalaman yang baru bagi kita, melainkan sekadar sebuah proses

memperoleh kembali warisan kita yang hilang. Jika umat Islam tidak ingin tertinggal maju

dengan dunia Barat, maka sudah saatnya untuk menghidupkan kembali (revitalisasi) warisan

intelektual Islam yang selama ini terabaikan, dan jika perlu mendefinisikan kembali ilmu dengan dasar epistemology. Dalam konteks ini, negara kita Indonesia termasuk negara yang menempati

posisi terbesar jumlah penduduk muslimnya. Tetapi potensi mayoritas muslim tersebut belum menjamin peran sosialnya. Hal ini tentu terkait dengan soal konseptualisasi ilmu dan pendidikan. Apakah pendidikan yang dikembangkan oleh umat Islam Indonesia sudah memenuhi fungsi dan sasarannya? Kata Kunci: Pendidikan; Integrasi  Akademis; Metode

Published
2020-08-12