PERGUMULAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT PADA MASYARAKAT OSING BANYUWANGI (SEBUAH KAJIAN ETNOGRAFI HUKUM ISLAM)

  • Moh. Lutfi Nurcahyono Institut Agama Islam Negeri Jember
  • Rohmad Adi Yulianto Universitas Islam As-Syafiiyah
Keywords: Islamic Law, Custom Law, etnography, Osing Custom

Abstract

Islamic and customary law in Indonesia are two entities whose dialectics are taken into consideration in resolving legal issues.
The dialectic of both is interesting to study when responding to the changes that occur. Identity is certainly something that is maintained in the midst of this change. It is hoped that the harmonization of the two will always be realized so that the two legal systems are complementary. Islamic law accepts the effectiveness of customary law in its legislative process, while adat accepts Islamic law as the culmination point of indigenous law. This paper tries to understand the dialectic of Islamic law with Osing customs, especially the traditions of the Osing tribe with an ethnographic approach and using a non-conflictual approach theory. The struggle for Islamic and customary law that runs in harmony can be found among the Muslim community of the Osing Banyuwangi tribe. So that the dialectic process and results both deserve to be assessed as the uniqueness of Islam in Indonesia. 

Abstrak

Hukum Islam dan adat di Indonesia merupakan dua entitas yang dialektikanya dijadikan pertimbangan dalam menyelesaikan persoalan hukum. Dialektika keduanya menarik untuk dikaji ketika merespon perubahan-perubahan yang terjadi. Identitas tentu menjadi hal yang dipertahankan di tengah perubahan itu. Harmonisasi keduanya tentu diharapkan akan selalu terealisasi sehingga kedua sistem hukum ini saling melengkapi. Hukum Islam menerima keefektifan hukum adat dalam proses legislatifnya, sementara adat menerima hukum Islam sebagai titik kulminasi dari hukum pribumi. Tulisan ini mencoba memahami dialektika hukum Islam dengan adat Osing khususnya tradisi-tradisi suku Osing dengan pendekatan etnografi dan menggunakan teori non-konfliktual approach. Pergumulan hukum Islam dan adat yang berjalan dengan harmonis ini dapat dijumpai di kalangan masyarakat muslim suku Osing Banyuwangi. Sehingga proses dan hasil dialektika keduanya patut untuk dinilai sebagai kekhasan Islam di Indonesia.

 

References

Arief, Eddi Ruddiana. et al. (ed). 1991. Hukum Islam di Indonesia: Perkembangan dan Pembentukan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Azra, Azyumardi. 1994. Jaringan Ulama Timur Tengahdan Nusantara Abad XVII dan VIII; Melacak Akar-Akar Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.

Azizy, A. Qodri. 2002. Eklektisisme Hukum Nasional;Kompetisi antara Hukum Islam dan Hukum Umum. Yogyakarta: Gama Media.

Barker, Cris. 2000. Cultural Studies; Teori dan Praktik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

David N, Smith, Man and Law in Urban Africa; A Rule for Customary Courts in the Urbanization Process, dalam The America Journal of Comparative Law, Vol. XX, 1972, no. 2.

Endraswara, Suwardi. 2015. Etnologi Jawa. Jakarta: CAPS.

al-Ghazali, Abu> H}amid Muhammad bin Muhammad. 1993. al-Mustas}fa>. Beirut: Da>r al-Kutub al-Ilmiah.

Geertz,Clifford. 1973. The Elementation of Cultures: Selected Essays. New York: Basic Books.

-------. 1973. The Intepretation of Culture, Selected Essay. New York: Basic Books.

-------. 1970. The Religion of Java. London: The University of Chicago Press.

Hazairin. 1982. Hukum Kewarisan Bilateral Menurut Qur’and dan Hadith. Jakarta: Tintamas.

Hasan, Noorhaidi. “Membangun Etnografi Hukum Islam Mendialogkan Teks, Realitas dan Anggita Teoritik” makalah disampaikan dalam acara Seminar Nasional Implementasi Pembelajaran Integrasi Interkoneksi Pada Mata Kuliah Prodi Hukum Islam, tanggal 23-24 september 2014 di Convention Hall.

Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press.

Lukito, Ratno. 2001. Islamic Law and Adat Encounter; The Experience of Indonesia. Jakarta Selatan: Logos.

-------. 2008. Tradisi Hukum Indonesia. Yogyakarta: Teras.

Malinowski, Bronislaw. 1944. A Scientific Theory of Culture and Other Essay. New York: Oxford University Press.

al-Mansy, Muhammad Qasim. 2009. Taghayyaru al-Zuru>f wa At}aruhu fi Ikhtila>f al-Ah}ka>m: fi al-Tashri'at al-Islamiyyah. Kairo: Da>r al-Sala>m.

Najib, Agus Moh. 2011. Pengembangan Metodologi Fikih Indonesia dan Kontribusianya Terhadap Pembentukan Hukum Nasional. Jakarta: Kementrian Agama RI.

Nurcahyono, Moh. Lutfi, Pembaruan Metode Penemuan Hukum Islam: Pendekatan Terpadu Hukum Islam dan Sosial, Ulumuna, Vol. 16, No. 1, 2012, hlm. 21 – 40.

Rahadjo, Satjipto. 1976. “Hukum Adat Dalam Studi Hukum dan Masyarakat”, dalam Panitia Penerbitan Buku, Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia; in Memoriam Prof. Dr. Hazairin. Jakarta: UIP.

Ricklefs, M. C. 1993. War, Culture and Economy in Java, 1677-1726. Sydney: Allen and Unwin.

Vlekke, Bernard H.M. 1959. Nusantara; A History of Indonesia. Djakarta: PT Soeroengan.

al-Suyu>t}i, Al-Ima>m Jala>lu al-Di>n ‘Abdu al-Rahma>n bin Abi> Bakrin. 1990. al-Asyba>h wa al-Nadha>ir fi al-Furu>’. Beirut: Da>r al-Fikr.

al-Sala>m, Ahmad Nahrowi> Abdu. 1988. al-Ima>m al-Syafi’i> fi> Mazhabaihi al-Qadi>m wa al-Jadi>d. Beirut: Da>r al-Fikr.

Thalib, Sajuti. 1976. “ Receptio in Complexu, Theorie Receptie dan Receptio a Contrario”, dalam Panitia Penerbitan Buku, Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia; in Memoriam Prof. Dr. Hazairin. Jakarta: UIP.

Yulianto, Rohmad Adi, Positivising Sharia in National Regulation Through Maqashid Approach, Jurnal Hukum Islam IAIN Pekalongan, Vol. 17, No. 2, 2019, hlm. 271 – 292.

Published
2021-04-30
Section
Articles