TINJAUAN HUKUM KINERJA PERGURUAN TINGGI SWASTA DALAM MEMENUHI KETENTUAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

(Studi Kemampuan Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta Timur Memenuhi Standar Pengelolaan Perguruan Tinggi Menurut Peraturan Perundang-undangan)

  • efridani lubis Universitas Islam As-Syafi'iyah

Abstract

Kedudukan PTS dan PTN yang tidak apple to apple sifatnya menghadapi banyak tantangan dalam pengelolaan perguruan tinggi sejak diberlakukannya sistem akreditasi sebagai ukuran kelayakan sebuah universitas menyeleggarakan pendidikan tinggi. Ukuran atau standar dimaksud berlaku sama untuk PTS dan PTN, sehingga PTS menghadapi hampir semua masalah dalam pemenuhan standar dimaksud. Di sisi lain, karena keterbatasan daya tamping PTN, keberadaan PTS sangat diperlukan untuk memperluas kesempatan mendapatkan pendidikan bagi seluruh warga. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi kesiapan PTS dalam memenuhi standar tersebut tanpa mengurangi fungsinya sebagai penyedia sistem pendidikan tinggi bagi masyarakat. Menggunakan kriteria pengukuran yang ditetapkan dalam sistem akreditasi oleh BAN-PT, dan dengan mengambil sampel di wilayah Jakarta Timur, maka dari 5 aspek yang diidentifikasi: (1) pembiayaan, (2) sumber daya manusia, (3) fasilitas, (4) SPP, dan (5) mahasiswa, maka diperoleh skor antara 2,42 sampai dengan 2,5; hal ini berarti bahwa kinerja PTS dalam memenuhi standar pengelolaan perguruan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan adalah cukup atau C. Untuk itu, diperlukan kebijakan yang bersifat responsif terhadap situasi di lapangan dengan membentuk cluster atau klasifikasi perguruan tinggi, sehingga penilaian dan pembinaan pun bisa lebih terarah. Pendekatan laisezz faire dalam dunia bisnis dengan membiarkan PTS bersaing secara bebas di pasar sehingga siapa yang tidak bisa bertahan akan dimerger, bukanlah pendekatan dalam sistem pendidikan yang berkewajiban memastikan education for all.

 

References

Cahyono, Bambang Tri, 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Badan Penerbit IPWI.
Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Undang-undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen : Depdiknas.
Hapsari, W. Hubungan antara Persepsi terhadap Karakteristik Pekerjaaan dengan Komitmen Organisasi Karyawan PT SUCOFINDO (PERSERO). Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Harimurti, Yohanes. (2004). Problematika Suatu Instansi Pemerintah dalam MenyusunIndikator Kinerja Tinjauan dari Dimensi Value For Money. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik Volume 5 Nomor 2, 1-9.
Imron, Malik.2005. Prosedur Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (lakip) oleh Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Tengah. Tugas akhir. Semarang. Fakultas Ilmu Sosial universitas semarang.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012. Undang-undang Republik Indonesia No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Jakarta: Kemdikbud.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung; PT Remaja Rosdakarya.
Panjaitan, F.D. (2005). Hubungan antara Karakteristik Pekerjaan dan Motivasi Berprestasi dengan Komitmen Organisasi. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Robbins, Stephen P, 2003. Perilaku Organisasi, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Sadjiarto, arja. 2000. Akuntabilitas dan Pengukuran Kinerja Pemerintahan, Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Nopember 2000: 138 – 150.
Published
2019-03-29
Section
Articles