KRITIK ATAS METODE HERMENEUTIKA DALAM TAFSIR ALQURÁN
SEBUAH PROBLEMATIKA DAKWAH
Abstract
Hermeneutika sebagai metodologi yang diprakarsai sebagai alternative metode penafsiran Al-Qurán telah ditawarkan oleh Ilmuwan Barat dan Ilmuwan Muslim Moderat dan Liberal. Hanya saja hal ini menjadi perdebatan dalam internal kalangan ummat Islam dikarenakan hermenuetika berbeda dengan Tafsir maupun Ta’wil yang merupakan ilmu yang sudah disepakati dalam metodologi memehami Al-Qurán dan dengan hermenuetika semua hasil tafsir dan ta’wil yang dilakukan oleh ulama itu hanyalah penafsiran, dan karenanya bergantung pada subyektivitas orangnya. Ada 3 aliran utama dalam tubuh ummat ketika menyikapi metode hermeneutika untuk tafsir Al-Qurán. Yaitu: menerima, menolak sepenuhnya, dan menerima sebagian dengan beberapa alasan. Produk yang dihasilkan dari hermeneutika mengarah kepada suatu paham relativisme yang menganggap tidak adanya tafsir yang tetap. Dan akhirnya membuat konklusi general bahwa semua tafsir dianggap produk akal manusia yang relatif, kontekstual, temporal, dan personal. Akibat yang ditampilkan oleh metode ini pun tidak sesederhana yang diperkirakan namun berdampak tidak hanya pada hukum syariat Islam dan juga kepada factor ideology, sosial, psikologi, dan budaya Ummat Islam.
This work is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).